Tak pernah letih aku mengingatkanmu sobat. Meskipun rasanya saya hampir tak bisa karena kecewanya kau tak menghiraukan kata2ku..
.
Iya, aku memang belum baik, masih dzolim pada diri sendiri dan tak luput dari kelalaian.
Gak seharusnya aku menasihatimu dengan diri yg masih membawa segunung dosa iniðŸ˜
.
Tapi karena saya menyayangimu, sobat.
Aku ingin kita bersama2 menuju jannahNya, dengan hidup sesuai dengan apa yg ditugaskan Sang Kholiq.
.
Melihat dirimu mengumbar kemesraan dan saling berucap sayang layaknya sepasang suami istri, membuat saya sedih😢 Bukannnnn.
Bukan lantaran saya cemburu karena saya tak mempunyai pasangan.
Tapi saya murung karna kau justru tengah menikmati dosa yg sedang kamu “investasikan” dengan beliau yg bukan mahrammu :’)
.
Siapa yg tega menyaksikan sahabatnya terus berkubang dalam kemaksiatan?
Siapa yg tega membiarkan sahabatnya terus terjerumus pada hal2 yg makin menjauhkannya dari nirwana?
.
Seandainya kau tau, begitu lezat karuniaNya apabila kita mematuhi syariatNya, berpakaian sesuai syariat, dan menjaga diri dari pacaran.
Serta masih banyak lagi yg mesti kita istiqomahkan.
.
Semoga kau bersegera meninggalkan kejelekan, dan bersegera menjemput hidayah dariNya😊
*Untuk sahabatku yg dikala ini masih masuk dengan pacaran*
Shаrе kе ѕаhаbаtmu уа…